Kamis, 16 September 2010

Peranan Bensin

Bensin mengandung energi kimia. Energi ini diubah menjadi energi panas melalui proses pembakaran (oksidasi) dengan udara di dalam mesin atau motor bakar. Oksidasi itu sendiri merupakan peristiwa bereaksinya suatu zat dengan oksigen. Energi panas ini meningkatkan suhu dan tekanan gas pada ruang bakar. Gas bertekanan tinggi tersebut kemudian berekspansi melawan mekanisme mesin. Ekspansi itu diubah oleh mekanisme link menjadi putaran crankshaft sebagai output dari mesin tersebut. Selanjutnya, crankshaft dihubungkan ke sistem transmisi oleh sebuah poros untuk mentransmisikan daya atau energi putaran mekanis. Energi ini kemudian dimanfaatkan sesuai dengan keperluan, misalnya untuk menggerakkan roda motor atau mobil.
Secara sederhana, bensin merupakan senyawa alkana cair dengan rantai C6-C8;(C6H14;C7H16;C8H18; dapat lurus atau bercabang), umumnya bensin ini telah diberi zat aditif, mudah menguap dan mudah terbakar, kualitasnya dicirikan dari nilai oktan dan jenis zat aditif yang diterapkan. Bensin diperoleh dari hasil penyulingan minyak bumi dan proses "cracking" hidrokarbon. Bensin dengan nilai oktan 80 dan telah diberi TET (tetraetil timbal) diperdagangkan dengan nama bensin premium, dan bila nilai oktannya 95 disebut bensin super
Pada mesin yang "beres", proses pembakaran oksigen akan mengubah semua hidrogen dalam bahan bakar menjadi air dan mengubah semua karbon menjadi karbon dioksida.

Daftar Pustaka:
Manan, MHA.2006. Kamus Kimia. Jakarta:Bumi Aksara. 
Prihandana,R., Kartika N., Praptiningsih G.A., Dwi S., Sigit S., dan Roy H. 2008. Bioetanol Ubi Kayu Bahan Bakar Masa Depan. Cetakan V. Jakarta:Agromedia Pustaka.


yoeyz
23 April 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

comment duunngg!!!!