when i'm alone,,i'm realize,,,the death alone too
ketika kematian datang,,,aku tidak pernah tahu rasa sakitnya seperti apa,,,yang pasti aku merasakannya sebagai orang yang ditinggalkan
telah banyak kematian di depan mataku, buyut, kakek, saudara,,,namun aku tidak pernah mengerti mengapa tangisan itu keluar begitu saja, sampai akhirnya aku menyaksikan sendiri tubuh yang kaku dengan paras yang masih bisa ku kenal sampai saat ini,,,dialah orang yang selalu ada semasa kecilku, adik dari orang tua yang selalu kami kasihi...tidak kusangka engkau pergi begitu cepat
sempat kulupakan kepergianmu karena aku tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan
jika bukan aku yang menghibur mereka, lalu siapa lagi?
jika bukan aku yang mengingatkan mereka, lalu siapa lagi?
tapi aku tidak dapat membohongi perasaanku,,,aku lemah seperti mereka
tak kusangka engkau menorehkan begitu dalam cinta dalam setiap hati orang-orang yang kau kenal
hatiku kini terluka
aku seperti berjalan sendiri tanpa ada sahabat yang mengingtkanku untuk berjalan tegak
aku seperti diam dalam kegelapan tanpa ada penerang jiwa yang selalu engkau berikan kepadaku, sejak kita masih kecil
Ya Rab,,,akankah dia mengenali tulisan ku untuknya?
aku hanya komat kamit disini karena entahlah, aku begitu rindu padanya
dalam setiap perjalanan kami
dalam setiap kebersamaan kami
aku mengingatnya begitu jelas
aku memandangnya sebagai orang yang selalu mengerti aku, orang yang selalu membantuku
aku mencintainya dan tidak pernah aku menyadarinya sampai pada akhirnya telpon itu datang mengatakan bahwa dia telah tiada
dia pergi sendiri menemuiMu ya Rab
sebelum kepergiannya, dia mengatakan ingin pulang ingin pulang ingin pulang
tidak kusangka engkau mengabulkannya dengan arti yang tidak dapat kumengerti
ternyata dia menginginkan untuk pulang selamanya dan tidak akan pernah kembali kepada kami
aku mengikhlaskannya meskipun aku tidak mengerti
tetapi mengapa setiap mengingatnya aku menjadi begitu puitis
menangis tersedu-sedu sampai aku tidak sadar aku berada dimana
ya Rab,,,kuatkanlah aku dan keluargaku yang telah ditinggalkannya
aku sadar kematian akan datang menjemputku
sendiri dan tidak ada seorang pun yang menemani
namun sebelum itu, izinkahlah aku berjalan di jalan lurusmu seperti yang mereka harapkan dalam namaku
amiin
ketika kematian datang,,,aku tidak pernah tahu rasa sakitnya seperti apa,,,yang pasti aku merasakannya sebagai orang yang ditinggalkan
telah banyak kematian di depan mataku, buyut, kakek, saudara,,,namun aku tidak pernah mengerti mengapa tangisan itu keluar begitu saja, sampai akhirnya aku menyaksikan sendiri tubuh yang kaku dengan paras yang masih bisa ku kenal sampai saat ini,,,dialah orang yang selalu ada semasa kecilku, adik dari orang tua yang selalu kami kasihi...tidak kusangka engkau pergi begitu cepat
sempat kulupakan kepergianmu karena aku tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan
jika bukan aku yang menghibur mereka, lalu siapa lagi?
jika bukan aku yang mengingatkan mereka, lalu siapa lagi?
tapi aku tidak dapat membohongi perasaanku,,,aku lemah seperti mereka
tak kusangka engkau menorehkan begitu dalam cinta dalam setiap hati orang-orang yang kau kenal
hatiku kini terluka
aku seperti berjalan sendiri tanpa ada sahabat yang mengingtkanku untuk berjalan tegak
aku seperti diam dalam kegelapan tanpa ada penerang jiwa yang selalu engkau berikan kepadaku, sejak kita masih kecil
Ya Rab,,,akankah dia mengenali tulisan ku untuknya?
aku hanya komat kamit disini karena entahlah, aku begitu rindu padanya
dalam setiap perjalanan kami
dalam setiap kebersamaan kami
aku mengingatnya begitu jelas
aku memandangnya sebagai orang yang selalu mengerti aku, orang yang selalu membantuku
aku mencintainya dan tidak pernah aku menyadarinya sampai pada akhirnya telpon itu datang mengatakan bahwa dia telah tiada
dia pergi sendiri menemuiMu ya Rab
sebelum kepergiannya, dia mengatakan ingin pulang ingin pulang ingin pulang
tidak kusangka engkau mengabulkannya dengan arti yang tidak dapat kumengerti
ternyata dia menginginkan untuk pulang selamanya dan tidak akan pernah kembali kepada kami
aku mengikhlaskannya meskipun aku tidak mengerti
tetapi mengapa setiap mengingatnya aku menjadi begitu puitis
menangis tersedu-sedu sampai aku tidak sadar aku berada dimana
ya Rab,,,kuatkanlah aku dan keluargaku yang telah ditinggalkannya
aku sadar kematian akan datang menjemputku
sendiri dan tidak ada seorang pun yang menemani
namun sebelum itu, izinkahlah aku berjalan di jalan lurusmu seperti yang mereka harapkan dalam namaku
amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
comment duunngg!!!!